REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham Lunggana (Lulung) meneriakkan pemberhentian Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Anehnya, Lulung menyampaikannya di hadapan peserta Muktamar VIII PPP.
Orasi Lulung ini berawal ketika dia dipanggil maju ke atas panggung untuk menyampaikan pandangan umum dewan pimpinan wilayah (DPW) atas laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP periode 2011-2014. Sebelum memulai pandangannya, Lulung meminta kesepakatan kepada ratusan peserta muktamar yang hadir.
"Sebelum saya berbicara (pandangan umum), Kalau saya bilang 'Ahok' saya mau pada jawab 'berhentikan'," teriak Lulung di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat, (31/10) malam.
"Ahoooookkkkkkk," teriak Lulung.
"Berhentikaaaann," jawab muktamirin.
"Ahokkkkk," ujar Lulung lagi.
"Berhentikaaan."
Ketika dikonfirmasi, Lulung mengatakan, hal itu sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Ahok yang kerap mengeluarkan pernyataan kasar. Sebagai pejabat publik, Ahok dinilai sering berkata-kata yang jauh dari nilai-nilai etika dan moral.
"Mulutmu harimaumu. Padahal untuk pejabat seperti gubernur dan wakil gubernur, etika dan moral tersebut adalah undang-undang," ujarnya.
Hubungan Ahok dan Lulung, memang selalu pasang surut. Mereka kerap berseteru satu sama lain. Dalam sebuah kesempatan di DPRD, keduanya sempat 'cipika-cipiki', tapi hal tersebut tidak berlaku dalam politik.
"Itu dulu di Bamus (Badan Musyawarah DPRD). Kalau politik belum selesai," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.