REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak Menyikapi adanya tuntutan sejumlah warga yang menginginkan opsi referendum terkait tidak terwakilinya provinsi ini dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya menegaskan Kaltim tetap berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saya tidak setuju dengan ancaman seperti itu. Kita tetap dalam kerangka NKRI," katanya di Samarinda, Ahad (3/11).
Ia mengatakan kalau pun ada perasaan dianaktirikan atau segala macam, itu harus diperjuangkan secara konstitusional. Melalui lembaga MPR, DPR dan DPD, sudah ada wakil-wakil Kaltim yang siap menyampaikan aspirasi masyarakat.
Menurut dia, meski tidak ada putra-putri Kaltim dalam jajaran kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK, namun program pembangunan di Kaltim harus terus diperjuangkan bersama.
Awang Faroek mengatakan baik wakil rakyat Kaltim di MPR, DPR maupun DPD, semua harus bersatu dengan Pemprov dan DPRD Kaltim untuk memperjuangkan pembangunan di daerah.
"Yang penting semua program nasional yang ada di Kaltim harus sukses. Karena ada atau tidaknya menteri dari Kaltim, belum tentu porsi anggaran pusat untuk pembangunan di daerah semakin meningkat," katanya.
Namun, kata dia, dengan kekompakan dan kebersamaan, Kaltim akan dapat memperjuangkan program-program pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terkait adanya ancaman 10 desa di Kaltim yang ingin bergabung dengan Malaysia, Awang Faroek meminta jajaran SKPD lingkup pemprov maupun kabupaten/kota, khususnya instansi terkait tanggap, sehingga masyarakat tidak sampai berpikiran untuk berpisah dari NKRI.
Untuk itu, kata dia, pembangunan di setiap daerah terus ditingkatkan agar kebutuhan dasar masyarakat baik untuk sandang, pangan dan papan, akses jalan, kelistrikan, air bersih dan kebutuhan lainnya dapat terpenuhi.
"Semua SKPD harus tanggap terkait hal-hal itu. Kita semua harus semangat. Sudah menjadi tekad kita bersama untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, yang tujuannya tidak lain untuk menyejahterakan mereka," kata Awang Faroek.