REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom yang terjadi di dua lokasi berbeda di Kota Baghdad, Irak, Ahad (2/10) menewaskan sekitar 30 orang menjelang Perayaan Asyura. Ledakan pertama berasal dari bom mobil di sebuah tenda pembagian teh dan air di kawasan Al-Ilam. 14 orang dipaksa meregang nyawa dan lainnya mengalami luka-luka.
Sedangkan ledakan kedua, terjadi di malam harinya di wilayah Sadr City dengan korban jiwa sedikitnya sembilan orang dan 19 lainnya cedera. Aksi pengeboman dan tindakan kekerasan kerap terjadi jelang Perayaan Asyura setiap tahunnya.
Sebelumnya sebuah bom mobil menyerang pos pemeriksaan polisi di pusat kota dan menewaskan lima orang. Sedangkan, di kawasan barat Baghdad sebuah bom membunuh seorang dan melukai belasan lainnya.
Seperti dikutip BBC, Senin (3/10), Ratusan ribu umat Syiah akan mengunjungi tempat suci di Kerbala, di sebelah barat daya Baghdad, untuk melakukan perayaan Asyura guna mengenang kematian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein Ali, yang merupakan salah seorang pemimpin penting umat Islam Syiah.
Perayaan Asyura tahun ini memiliki risiko yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya mengingat besarnya ancaman ISIS yang telah menguasai sebagian wilayah di Irak. Keamanan saat Perayaan Asyura merupakan ujian besar bagi Pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Haidar al-Abadi maupun aparat keamanan Irak setelah ditinggal pasukan koalisi.