REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY -- Tujuh tentara Meksiko yang ditahan karena pembunuhan terhadap 22 orang akan diadili oleh pengadilan sipil. Pejabat pengadilan federal mengatakan tiga orang dari mereka melakukan pembunuhan.
Tentara-tentara itu ditahan pada Jumat oleh pengadilan negara Meksiko dengan tuduhan kelalaian kerja dalam insiden 30 Juni. Tiga dari mereka melakukan pembunuhan dan satu orang mengizinkan aksi kriminal tersebut.
Saat ini, para tentara dipenjarakan di pusat penahanan militer. Pada September, seorang saksi mengatakan baku tembak terjadi menyebabkan satu orang tewas. 21 orang lainnya langsung dibunuh oleh tentara, termasuk seorang anak perempuan berusia 15 tahun.
Kasus tambahan ini membuat Meksiko menegang pasca kasus hilangnya 43 siswa di kota Iguala akhir September. Mereka diduga dibunuh oleh polisi yang terkait kartel obat terlarang.
Jika dikonfirmasi, insiden itu akan menandai salah satu kejadian terburuk dalam perang narkoba yang telah menewaskan lebih dari 80 ribu orang sejak konflik peningkatan produksinya pada tahun 2006.