REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdjianto, enggan berspekulasi soal nama-nama yang mencuat di media massa terkait kandidat pengisi jabatan Jaksa Agung di Pemerintahan Jokowi-JK. Menurut mantan KSAL itu, nama-nama itu boleh saja beredar, namun pada akhirnya, presiden yang berhak menentukan orang nomor satu di Kejaksaan Agung tersebut.
''Ya boleh-boleh saya (banyak nama yang beredar), tapi presiden juga yang nanti akhirnya menentukan,'' kata Tedjo kepada Republika, Senin (3/11).
Sebelumnya, berbagai media massa nasional memunculkan berbagai nama yang masuk bursa calon Jaksa Agung. Mulai dari Kepala PPATK, Muhammad Yusuf, hingga mantan komisioner KPK, Mas Achmad Santosa. Selain itu ada pula nama Andhi Nirwantho, wakil Jaksa Agung yang kini ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Jaksa Agung.
Tedjo pun mengaku belum menerima bocoran nama dari Presiden Joko Widodo terkait calon kuat Jaksa Agung. Untuk itu, Tedjo menegaskan bakal menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Tedjo yakin, Presiden Joko Widodo memiliki pertimbangan tersendiri soal nama Jaksa Agung yang dipilih dan kapan pengumuman itu akan dibuat. Tedjo pun masih menunggu langkah-langkah yang bakal diambil Presiden Joko Widodo.
''Mari tunggu saja. Presiden sudah punya pertimbangan tersendiri soal kapan harus ditentukan, diumumkan, dan kemudian dilantik,'' ujarnya.