REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf meminta para pemilik travel untuk tidak menipu calon jamaah.
Jika prosedur diikuti, Saifullah meyakinkan, semua travel pasti akan mendapatkan jamaah. Kalau bekerja dengan benar dan ikhlas, Saifullah melanjutkan, perusahaan travel haji, insya Allah tidak akan mengalami kerugian.
"Tinggal sekarang, travel harus memperbaiki diri, membuat paket yang betul-betul membantu dengan pelayanan profesional, memuliakan tamu Allah dengan baik," ujar sang Wagub pada pembukaan Pameran Haji & Umroh bertema 'Rindu Ka’bah', di Surabaya, Senin lalu.
Menurut Gus Ipul, sekarang ini sudah bukan jamannya lagi travel mendapatkan keluhan dari jamaah. Saifullah menyayangkan, masih ada travel-travel yang mendapat komplain dari jamaah.
"Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi, jika travel termasuk KBIH melaksanakan dengan benar. Travel haji dan umroh harus memberikan pelayanan yang bagus dan tidak membohongi jamaah," ujar Saifullah..
Saifullah menggambarkan, ke depan, penyelenggara umroh dan haji profesional tidak hanya dari dalam negeri sendiri, tetapi juga dari negara-negara ASEAN dan negara lainnya. Saifullah berharap, para penyelenggara umroh dan Haji Indonesia menjdi pemain di negara sendiri dan bukan menjadi penonton.
Menurut Saifullah, Pameran Haji dan Umroh yang diselenggarakan 3-9 November merupakan panggung bagi para pengusaha travel untuk memperbaiki citra perusahaannya secara profesional dan memperbaiki pelayanan. Selain itu, pameran juga sekaligus menyampaikan pesan kepada masyarakat, bhawa jika ingin berangkat haji dan umroh, harus melalui perusahaan yang profesional dan dikelola dengan benar.
"Para pengusaha di bidang perjalanan haji dan umroh harus memperbaiki diri, meningkatkan pelayanannya, membuat usaha makin profesional, konsumen akan terus meningkat setiap tahun. Setiap tahun tercatat 800 ribu jamaah umroh dari seluruh indonesia. Jika 20 persen berasal dari Jatim berarti sekitar 160 ribu jamaah berangkat melalui berbagai travel di Jatim dan provinsi lain. Ini adalah pasar buat travel jika jamaah dilayani dengan baik," ujar Saifullah.
Seiring dengan peningkatan kesejahteraan umat Islam di berbagai negara, menurut Saifullah, orang yang beribadah haji atau umroh mengalami peningkatan yang besar. Sebagai indikasinya, menurut dia, adalah kewalahannya pemerintah Arab Saudi menyambut calon Jamaah yang membeludak. Saifullah melanjutkan, Pemerintah Indonesia sudah memprediksi, jika mendaftarkan haji tahun ini, perlu 10 hingga 15 tahun untuk bisa berangkat ke Makkah.
Ketua penyelenggara umroh dan Haji Jatim Moch Faried menyesalkan, masih ada orang yang tertipu oleh penyelenggara haji dan umroh yang tak berizin. Oleh karena itu, menurut dia, melalui penyelenggaraan pameran tersebut, masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi yang tepat. Pameran Rindu Ka’bah yang ketiga kalinya tersebut diikuti 30 lebih biro travel penyelenggara Haji dan Umroh, butik, bank, dan berbagai lembaga bisnis dan instansi lannya.