Rabu 05 Nov 2014 15:25 WIB

'Jangkauan KIS Lebih Luas dari KJS'

  Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).  (Republika/ Yasin Habibi)
Warga menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saat peluncuran kartu tersebut dan Kartu Indonesia Pintar di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan jangkauan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo lebih luas dibanding Kartu Jakarta Sehat (KJS), program Pemprov DKI.

"Jangkauan KIS lebih luas dari KJS, jadi tidak ada tumpang tindih program," katanya di Jakarta, Rabu (5/11).

Ia mengatakan program KIS yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Senin (3/11) merupakan pengembangan dari KJS yang merupakan program Pemprov DKI.

Namun cakupan KIS lebih luas sebab menjangkau seluruh masyarakat Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke. "Sedangkan KJS terbatas untuk warga yang memiliki kartu tanda penduduk DKI Jakarta," katanya.

Warga yang ingin mendapatkan KJS cukup dengan menunjukkan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk DKI Jakarta ke puskesmas terdekat.

Dengan KJS, masyarakat Jakarta bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis di seluruh puskesmas di DKI Jakarta dan perawatan kelas III di 88 rumah sakit yang bermitra dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan KIS untuk 600 kepala keluarga di lima titik di wilayah Kota Jakarta.

Daftar fasilitas kesehatan tingkat I BPJS Kesehatan Cabang Utama Jakarta Pusat 73 tempat,antara lain Klinik Cempaka Putih, BP Thamrin Serdang, Klinik Afia,Sumber Sehat, Cempaka, Kimia Farma Senen, Kimia Farma Garuda.

Daftar fasilitas kesehatan tingkat lanjutan BPJS cabang utama Jakarta Pusat yakni di RS Cipto Mangunkusumo, RS Tarakan, RSPAD Gatot Subroto, RS Islam Jakarta dan RS Husada.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement