Rabu 05 Nov 2014 20:05 WIB

Rencana Penerapan Sistem E-Card untuk Parkir di Sabang Meleset

Rep: C07/ Red: Bayu Hermawan
  Pengendara menunjukkan tiket karcis parkir setelah melakukan transaksi dalam mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Senin (6/10). (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengendara menunjukkan tiket karcis parkir setelah melakukan transaksi dalam mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Senin (6/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG -- Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk mengubah sistem pembayaran parkir di Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat, dari sistem koin menjadi elektronik nampaknya meleset.

Hingga saat ini pembayaran parkir meter masih menggunakan koin, padahal Dishub mengatakan akan mulai menerapkan pembayaran secara elektronik pada awal bulan November. Agus Sutikno (61 Tahun), salah seorang juru parkir di Jalan Sabang menuturkan penggunaan kartu elektronik baru akan digunakan bulan depan.

 

"Saya dengar informasi dari teman-teman jukir yang lain, katanya sih bulan depan baru pakai elektronik," ujar Agus di Jalan Sabang, Rabu (05/11).

Ia menjelaskan selama ini ia diberikan uang koin oleh Dishub DKI dan PT Mata Biru. Dalam sehari ia diberi sebanyak Rp 300 ribu - Rp 500 ribu dalam pecahan uang koin. "Uang koin habis itu sekitaran pukul 22.00 WIB malam. Terkadang tidak cukup karena banyak yang menukar," katanya.

Tak hanya itu, Agus mengaku terkadang dirinya kerepotan apabila koin yang ditentengnya di dalam kantong kresek hitamnya habis. Malahan banyak pengendara yang malas menukarkan uang kertas dengan uang receh. Menurutnya parkir meter yang menggunakan  kartu elektronik  sama saja dengan sistem koin yang sudah diterapkan saat ini.

"Tidak jadi masalah sih, mau pakai kartu elektronik atau receh ya sama aja. Ikuti aja apa yang diputuskan pemerintah," katanya.

Salah seorang pengguna parkir, Amirullah (55), pemilik kendaraan Honda Freed hitam bernopol B 1196 UFM mengaku lebih setuju membayar parkir meter dengan menggunakan koin. Menurutnya sistem pembayaran dengan koin lebih mudah dibandingkan dengan kartu elektronik.

"Enakan pakai koin, kalau pakai e-Card ribet. Harus segala isi ke minimarket, atau beli e-Card lagi," ucap warga Muara Angke, Jakarta Utara itu.

Ia menambahkan bila penggunaan kartu elektronik dapat mempermudah pengguna parkir dalam membayar parkir meter, ia pun juga setuju. "Saya setuju aja. Asal gak ribet. Tapi tetap saja. Saya lebih baik memakai koin," ujarnya

Sementara Panji (24), pengendara motor yang kerap memarkiran kendaraannya di Jalan Sabang mengaku  lebih mudah memakai kartu elektronik dibanding uang koin. Pasalnya, persediaan uang koin yang disediakan juru parkir terkadang sudah habis.

"Lebih mudah pakai kartu jadi tidak perlu menukar uang dulu dan menunggu juru parkir yang masih sibuk memakirkan kendaraan yang lain," kata warga Bekasi itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement