Senin 10 Nov 2014 11:13 WIB

Fadli Zon Kirim Alfatihah Buat Pahlawan Via Twitter

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sekretaris tim kampanye nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi publik di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sekretaris tim kampanye nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon (kanan) saat menjadi pembicara dalam diskusi publik di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR Fadli Zon ikut berkomentar mengenai Hari Pahlawan sekaligus mendoakan orang-orang yang berjuang tersebut dengan mengirimkan doa dan Surat Alfatihah.

“Pahlawan itu adalah mereka yang berjuang dengan jiwa raganya untuk kepentingan yang besar, merdeka dari penjajahan. Alfatehah,” kata Fadli melalui akun twitter pribadinya, Senin (10/11).

Fadli mengatakan saat ini, hampir  setiap tahun pemerintah mendapat usulan nama-nama untuk dinobatkan menjadi pahlawan nasional. Namun, anggota Fraksi Gerindra ini mengusulkan, sebaiknya pemerintah membatasi pemberian gelar pahlaan nasional. 

Bagi Fadli, gelar pahlawan nasional cukup bagi mereka yang berjuang saat kemerdekaaan RI saja. 

Ia mencontohkan pemberian gelar pahlawan pertama yang diberikan oleh Presiden Soekarno. Presiden pertama RI itu justru tidak menobatkan gelar pahlawan nasional pertama kepada pejuang di medan perang, tapi justru kepada Abdul Muis, yang notabene adalah seorang sastrawan yang berjuang secara politik melalui organisasi Sarekat Islam.

“Hingga kini tiap tahun ada Pahlawan Nasional baru usulan dai  daerah. Harusnya dibatasi yang berjuang untuk kemerdekaan,” ucap Fadli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement