REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta membuktikan ancaman yang ia berikan terhadap Front Pembela Islam (FPI). Saat ini, ia secara resmi telah menunjukkan surat rekomendasi pembubaran organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut kepada Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Ini biar FPI tahu kalau mereka jangan seenaknya mereka melanggar konstitusi, ketertiban umum, terus demo yang menyebarkan kebencian. Surat rekomendasi untuk bubarin FPI dari Indonesia ini paling lambat besok saya kirim," ujar Basuki sembari menunjukan surat yang akan dikirmkan di Balai Kota, Senin (10/11).

Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan selama ini demonstrasi yang dilakukan FPI terhadap dirinya kerap meresahkan masyarakat. Unjuk rasa yang ormas Islam itu lakukan dinilai sebagai SARA. Mereka kerap menyebut etnis tionghoa dan beragama non Islam tidak pantas menjadi seorang pemimpin, terutama di DKI Jakarta yang mayoritas penduduknya Muslim.

Tidak hanya kemacetan yang timbul akibat ormas Islam itu menghalangi jalan saat melakukan aksi unjuk rasa, namun mereka juga kadang bertindak anarkis.Dengan demikian, Ahok menilai tindakan ini harus cepat dihentikan.

Dengan pengiriman surat ke Kemendagri dan Kemenkumham, mantan Bupati Belitung Timur itu berharap permintaannya dapat segera ditindaklanjuti dengan memberikan sanksi terhadap FPI. "FPI itu tidak layak di Indonesia. Menurut saya, mereka itu justru bukan Islam yang saya tahu dan justru mempermalukan Islam. Mudah-mudahan banyak gubernur, bupati, dan wali kota lainnya yang berani ikuti jejak saya," ujar Ahok.

Ikuti Whatsapp Channel Republika