REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Nigeria -- Pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan sebuah sekolah yang tengah apel pagi. Pelaku melakukan penyamaran dengan mengenakan seragam sekolah. Aksi yang terjadi Nigeria timur laut Potiskum, Senin (11/10), menewaskan sedikitnya 48 siswa, menurut korban dan petugas kamar mayat.
Sebuah serangan bom bunuh diri di kota yang sama menewaskan 30 orang satu minggu yang lalu. Diduga pejuang Boko Haram menyerang sebuah prosesi keagamaan Muslim moderat. Sekitar 2.000 siswa telah berkumpul untuk perakitan mingguan Senin pagi di Government Technical Sains College ketika ledakan mengecam melalui aula sekolah, menurut korban.
"Kami sedang menunggu kepala sekolah untuk mengatasi kami, sekitar 07:30, saya mendengar suara memekakkan telinga dan saya terpesona kakiku, orang-orang mulai berteriak dan berlari, saya melihat darah di seluruh tubuh saya," Musa Ibrahim Yahya (17) salah satu korban saat ditemui di Rumah Sakit Umum Nigeria.
Catatan rumah sakit menunjukkan 79 siswa dirawat dan petugas kesehatan mengatakan mereka termasuk cedera serius yang mengharuskan amputasi. Rumah sakit itu begitu penuh sesak . Seorang petugas kamar mayat mengatakan 48 mayat dibawa ke rumah sakit dan semua tampaknya antara usia 11 dan 20 tahun.
Pasukan militer Nigeria mengatakan bahwa diduga pelaku pemboman menyembunyikan bahan peledak didalam ransel. Bulan lalu militer Nigeria telah menemukan sebuah pabrik bom di mana bahan peledak sedang dijahit ke ransel di kota utara Kano.
Garba Alhaji, ayah dari salah satu siswa terluka, mengatakan, sekolah tidak memiliki keamanan yang tepat. "Saya sangat menyalahkan pemerintah negara bagian Yobe, karena tak memiliki pagar kampus," katanya,
Pemerintah federal Presiden Goodluck Jonathan, telah berjanji akan memberikan keamanan yang lebih baik bagi sekolah di timur laut.