Selasa 11 Nov 2014 16:19 WIB

Zulkifli Janji Jelaskan Kasus Anas Mammun Setelah Diperiksa KPK

Rep: C62/ Red: Winda Destiana Putri
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan sudah tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Selasa (11/11) pagi. Saat tiba di KPK Zulkifli enggan menyampaikan materi pemeriksaannya.

"Nanti saya jelaskan pulangnya," kata Zulkifli saat turun dari mobil Alpard warna hitam.‎

Zulkifli hanya mengatakan, kalau dia akan diperiksa sebagai saksi Gubernur non Aktif Anas Mammun yang sudah menjadi tersangka dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

Zukifli hanya menyampaikan alasan kenapa dirinya tidak hadir menjalani pemeriksaan kemarin. Kata dia, kemarin banyak kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.

‎"Kemarin saya menjadi inspektur upacara di kapal KRI Banda Aceh, teluk Jakarta. Setelah itu jam 12 final cerdas cermat di MPR bersama Wapres. Karena itu saya lakukan pemeriksaan pada pagi ini," katanya.

Sebelumnya, Annas Maamun dan pengusaha Gulat Manurung ditangkap KPK atas dugaan suap izin lahan di Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Penangkapan berlangsung di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis 25 September 2014.

Annas disangkakan sebagai pihak penerima uang dan melanggar Pasal 12 a atau Pasal 12 b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

‎‎Selain itu, KPK juga menetapkan Gulat Manurung yang disebut sebagai seorang pengusaha sawit yang diduga memberikan uang kepada Annas. Gulat disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Gulat diduga menginginkan lahan sawit 140 hektare miliknya dialihkan fungsi dari kawasan kehutanan ke APL (area peruntukan lain). Dalam penangkapan tersebut, KPK mengamankan barang bukti uang dalam pecahan rupiah dan dolar Singapura senilai Rp3 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement