REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Himbauan pemerintah baru Jokowi-JK agar semua aparat pemerintahan tak menggelar rapat kerja di hotel, tak berpengaruh untuk Pemprov Jabar.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengklaim, selama ini pihaknya memang tak pernah menggelar rapat di hotel.
''Ti baheula (dari dulu) kami mah tak pernah rapat di hotel, dari dulu. Kecuali kalau Musrenbang atau menghadirkan eksternal,'' ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Rabu (12/11).
Menurut Aher, Ia terpaksa menggelar acara di hotel saat Musrenbang dan acara pertanian karena jumlah peserta yang hadir 500- 700 orang. Pertemuan yang dihadiri jumlah orang paling banyak, biasanya selalu pertemuan dengan petani.
''Kalau di kantor tak cukup. Itu juga hotelnya melati,'' katanya.
Dikatakan Aher, untuk pertemuan besar seperti Musrenbang dan pertemuan dengan petani, daya dukung kantor tak memungkinkan jadi pertemuannya harus di gelar di luar. Tapi, kalau acara PNS tak pernah di hotel kecuali di kantor sendiri.
''Sebelum ada himbauan kami sudah melaksanakannya. Sama dengan himbauan buah lokal, mana di Gedung Sate ada buah impor? tidak ada,'' katanya.
Aher mengatakan, sebelum ada himbauan larangan buah impor, Ia sudah meminta stafnya agar selalu membeli buah lokal di setiap acara. Karena, Ia tak rela memakan buah-buahan yang ada formalin atau lilinnya.
''Mending makan buah lokal, segar, sehat, ga ada pestisida, ga ada lilin dan formalin,'' katanya.