REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerima obor perdamaian untuk perayaan Hari Toleransi Internasional di Jakarta, Ahad (16/11). Obor tersebut dibawa oleh sekitar 200 peserta pawai perdamaian di kawasan car free day tepatnya di Jalan MH Thamrin.
Pada 2013 obor dipegang utusan dari Provinsi Aceh yang diserahkan ke peserta dari Jakarta di bunderan Hotel Indonesia (HI) dan berhenti di Gedung Kebudayaan, Patung Kuda.
Kemudian obor perdamaian diterima Mensos dan diserahkan kepada Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Sulawesi Tengah Nurmawati Bantilan sebagai tanda kesediaan Sulteng menjadi tuan rumah obor 2015.
Dalam orasi budaya bertema "damai dalam kebhinekaan" Mensos mengatakan, Indonesia yang majemuk agar bersatu dalam kebhinekaan di rumah besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelum rangkaian acara ditutup, Mensos menyerahkan penghargaan untuk almarhum musisi dan penyanyi Franky Sahilatua. Penghargaan tersebut diberikan karena Franky dinilai sebagai sosok yang punya perhatian akan masalah kepedulan sosial dan toleransi melalui lirik-lirik lagunya.
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan UNESCO mengadopsi prinsip toleransi sebagai sebuah deklarasi yang menegaskan pentingnya promosi dan menjamin toleransi.
UNESCO menetapkan 16 November 1995 sebagai Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap tahun di hampir seluruh negara di dunia