REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah robot pesawat luar angkasa pertama yang mendarat di sebuah komet menjadi tidak berfungsi pada Sabtu (15/11) setelah mengirimkan laporan pertamanya terkait hasil dari percobaan ilmiah terhadap permukaan komet, yang mungkin juga akan menjadi laporan terakhirnya.
Baterai dari kapal pendarat komet bernama Philae milik European Space Agency (ESA) ini mengering, dan menyebabkan kapal riset seukuran mesin cuci ini tak berfungsi setelah melakukan misi petualangan selama 57 jam.
Dibawa dengan kapal induk Rosetta, robot Philae kemudian diturunkan dan melayang-layang di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada Kamis (13/11), akan tetapi Philae gagal untuk menancapkan tombak-tombak penahan di komet tersebut.
Setelah melakukan kontak dengan permukaan komet yang ternyata keras, Philae terlontar kembali ke angkasa sebanyak dua kali. Kemudian ia singgah di lokasi yang hingga kini belum diketahui, yang berjarak 1 km dari target semula.
Foto-foto dan data-data yang disampaikan oleh Philae menunjukkan bahwa robot kapal ini mendarat pada sebuah tebing atau dinding kawah komet. Di sana terdapat sedikit cahaya matahari untuk mengisi kembali baterai kapal. Berpacu dengan waktu, para ilmuwan mengaktifkan suatu rangkaian percobaan otomatis pertama yang dilakukan dari permukaan komet.
Tugas terakhir robot kapal Philae adalah mengubah posisinya agar ketika komet menghadap ke arah matahari, baterai Philae dapat kembali terisi dan cukup untuk misi lanjutan. “Mungkin ketika posisi Philae lebih dekat dengan matahari, Philae akan mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk berfungsi kembali dan membangun kembali komunikasi,” jelas Manager Operasi Pesawat Ruang Angkasa Stephan Ulamec, seperti dikutip dari Reuters, Senin (17/11).