REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten siap mengantisipasi rencana mogok awak angkutan umum, terkait kenaikan harga BBM.
"Kami sudah mengetahui dan mendengar rencana mogok itu. Mudah-mudahan kita berharap tidak jadi, karena kasihan masyarakat kecil yang butuh angkutan, tapi tetap kita antisipasi," kata Kepala Dishubkominfo Banten Cepi Safrul Alam di Serang, Selasa.
Upaya antisipasi yang akan dilakukan yakni dengan mengerahkan bantuan kendaraan operasional dinas di Provinsi Banten serta lembaga lain yang memiliki kendaraan operasional.
"Tentu kita harus berupaya mencari kendaraan bantuan. Paling tidak, bus yang ada di provinsi bisa digunakan," kata Cepi.
Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banten Emus Mustagfirin mengatakan, rencana aksi mogok masal awak angkutan umum tersebut merupakan hasil dari rapat kerja nasional (Rakernas) Organda di Semarang, sebagai bentuk protes dan menyikapi kenaikan harga BBM.
"Mogok masal angkutan umum itu perintah langsung Ketua Umum DPP Organda di Rakernas Semarang. Mungkin saja ini dilaksanakan karena semua pengurus DPD Organda provinsi hadir," kata Emus.
Sementara di Banten, kata dia, ada beberapa pengurus pimpinan cabang organda di kabupaten/kota yang akan mogok mulai Rabu (19/11) pukul 00.00 WIB, seperti di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.