REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemkot Sukabumi mengimbau agar angkutan umum di Kota Sukabumi tidak ikut aksi mogok nasional. Pasalnya, langkah tersebut akan merugikan masyarakat dan para sopir angkutan sendiri.
‘’ Kami minta agar angkutan umum tidak mogok,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika, Rabu (19/11). Hal ini terkait dengan aksi mogok organisasi angkutan darat (organda) secara nasional pada Rabu ini. Langkah tersebut sebagai bentuk protes kenaikan harga BBM.
Menurut Fahmi, aksi mogok tersebut akan merugikan para pengelola angkutan sendiri. Selain itu akan menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan sarana angkutan umum. Sehingga ia berharap di Kota Sukabumi tidak terjadi mogok.
Terlebih kata Fahmi, tarif angkutan kota (angkot) di Kota Sukabumi sudah dinaikkan Rp 1.000. Saat ini tarif angkot di Kota Sukabumi sudah naik menjadi Rp 4.000. Padahal, sebelumnya hanya Rp 3.000 per orang. Sementara untuk pelajar naik dari Rp 1.500 menjadi Rp 2.000 per orang.