Rabu 19 Nov 2014 10:55 WIB

Harga Cabai di Denpasar Meningkat, Ayam Potong Stabil

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Yudha Manggala P Putra
Harga ayam.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi mulai dirasakan masyarakat Kota Denpasar. Kenaikan harga paling dirasakan pada harga kebutuhan pokok, seperti beras, cabai, dan sayur mayur. Khusus untuk harga beras, jenis C4 naik menjadi Rp 10.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 9.400.

Menurut pedagang sayur keliling, Budiono, sebagai pedagang sayur, dia harus mengikuti harga yang ada di pasar. Kalau saat berbelanja harganya naik, dia juga harus menaikkan harga jual ke konsumen. "Hampir semua jenis sayur mayur dan bumbu-bumbu mengalami kenaikan," kata pria asal Jember, Jawa Timur itu.

Kepada Republika, Rabu (19/11), Budiono menyebutkan, untuk sayur mayur, kenaikan harga yang mencolok pada buah manisa. Namun katanya, dia tidak tahu persis, apakah kenaikan harga manisa terkait kenaikan BBM atau faktor lain. Yang jela sebutnya, harga manisa yang biasanya seharga Rp 2.000 untuk tiga buah, sekarang hanya dapat satu buah.

Untuk bahan bumbu-bumbu, cabe yang harganya naik derastis. Di pasar Denpasar, harga cabe rawit, sudah mencapai Rp 48.000 per kilogram. Oleh pedagang sayur, cabe kecil itu dibungkus per pelastik yang isinya 10 biji, harganya Rp 2.000. "Kemarin masih Rp 1.000. Sekarang naik dua kali lipat," kata Chandra Sari, warga Monang Maning, Denpasar.

Sementara itu, harga daging ayam masih setabil hanya Rp 28.000 per kilogram. Namun untuk daging ayam tanpa kulit dan khusus dada, harganya Rp 30.000 per kilogram. Sebelumnya harga daging ayam sempat naik Rp 35.000, tapi sudah turun lagi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement