Rabu 19 Nov 2014 14:00 WIB

Demonstran Hong Kong Terobos Gedung Pemerintah

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
 Demonstran pro-demokrasi membuat barikade dari blok semen di sebuah terowongan di Jalan Lung Wo, Distrik Admiralty, Hong kong, Rabu (15/10). (AP/Kin Cheung)
Demonstran pro-demokrasi membuat barikade dari blok semen di sebuah terowongan di Jalan Lung Wo, Distrik Admiralty, Hong kong, Rabu (15/10). (AP/Kin Cheung)

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Gelombang unjuk rasa menyuarakan demokrasi di Hong Kong terus terjadi. Hari ini, Rabu (19/11), para demonstran berhasil merangsek masuk ke gedung legislatif melalui pintu samping.

Menangggapi hal ini, aparat kepolisian langsung bergerak cepat mengantisipasi demonstran lainnya yang hendak menyusul masuk ke gedung tersebut.Seperti diberitakan Reuters, Rabu (19/11), insiden masuknya sejumlah demonstran ke gedung pemerintah tak pelak kembali memanaskan situasi yang sempat mereda beberapa waktu lalu di Hong Kong. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah aparat kepolisian membersihkan sebagian kamp-kamp yang ditempati demonstran selama dua bulan terakhir.

Sekitar 100 polisi anti huru-hara dengan peralatan seperti helm, pentungan, perisai sudah berjaga-jaga di luar gedung legislatif sejak Rabu pagi waktu setempat. Aparat kepolisian disiagakan untuk mengawasi para demonstran yang terus menyuarakan tuntutannya terkait pemilihan secara langsung untuk pemimpin Hong Kong mendatang pada 2017.

Masuknya sejumlah demonstran ke gedung pemerintah membuat bentrokan dengan aparat kepolisian tidak terhindarkan. Para polisi menghalau demonstran lainnya yang hendak masuk dengan menggunakan pentungan dan semprotan merica. Empat orang yang berusia antara 18 hingga 24 tahun ditangkap polisi, sedangkan, tiga polisi harus dirawat di rumah sakit akibat insiden ini. Keberanian demonstran menembus gedung pemerintahan merupakan yang pertama kalinya dalam aksi unjuk rasa di Hong Kong.

Sejumlah pengamat politik di Hong Kong menyatakan bahwa protes menuntut demokrasi di Hong Kong akan berlarut-larut dan memakan waktu yang cukup lama.Fernando Cheung, seorang anggota parlemen pro-demokratis di lokasi kejadian, mengatakan ia dan para demonstran lainnya telah mencoba untuk menghentikan massa yang menerobos masuk gedung legislatif. "Saya pikir itu (menerobos gedung) sangat disayangkan dan ini adalah sesuatu yang kita tidak ingin lihat terjadi karena gerakan sejauh ini berlangsung damai," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement