REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap berangkat ke Istana Kepresidenan untuk melakukan pelantikan. Ia beserta istri dan tiga orang anaknya berangkat melalui Balai Kota DKI, Rabu (19/11) sekitar pukul 12.56 WIB.
Saat keluar dari kantor wakil gubernur, pria yang akrab disapa Ahok ini mengenakan seragam pakaian dinas upacara pelantikan (PDUP) berwarna putih-putih lengkap. Sejenak, wajah Ahok tampak tegang. Tidak banyak kata yang ia keluarkan kepada para wartawan yang telah menunggu di depan pintu sesaat sebelum pelantikannya menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.
"Gak ada persiapan, cuma ini beli topi baru," ujar Ahok sambil menunjuk topi yang menjadi bagian dari PDUP di Balai Kota, Rabu (19/11).
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun berjalan dengan cukup cepat ke arah depan Balai Kota. Disana, mobil dinas sudah menunggu untuk mengantarkannya ke Istana Kepresidenan. Menurutnya, ia harus bergegas karena gladi resik pelantikan dirinya segera dimulai.
"Ini harus cepat soalnya sudah ditunggu buat gladi resik," jelas Ahok.
Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga tampak hadir di Balai Kota. Mereka bersiap mengantarkan Ahok menuju istana. Diantara SKPD yang tampak hadir adalah Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Heru Budi Hartono, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah I Made Karmayoga.
Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta kedua yang dilantik di Istana Kepresidenan setelah Ali Sadikin. Pelantikan ini dapat dilakukan di kantor kerja orang nomor satu di Indonesia itu dilakukan karena mengacu pada pasal 163 Peraturan Perundang-undangan Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan kepala daerah. Ke depan, pelantikan gubernur dari provinsi-provinsi lainnya di seluruh Indonesia juga dilangsungkan di Istana Negara karena dilakukan langsung oleh presiden.