Rabu 19 Nov 2014 17:32 WIB

Organda DKI: Tarif Angkutan Umum Naik Rp 1.000

Rep: C66/ Red: Yudha Manggala P Putra
Angkot
Foto: Republika/Yasin Habibi
Angkot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta menetapkan kenaikan tarif angkutan umum sebanyak Rp 1.000. Hal ini didasarkan pada penghitungan setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik sebesar Rp 2.000, Senin (17/11) lalu.

"Kami sudah memutuskan berdasarkan perhitungan kenaikan tarif angkutan umum adalah sebesar Rp 1000. Nanti ini kami ajukan ke Gubernur DKI Jakarta," ujar ketua DPD Organda DKI Jakarta Safruan Sinungan, Rabu (19/11).

Ia menjelaskan, sebelumnya pengemudi dan beberapa operator angkutan umum meminta jumlah kenaikan tarif sama dengan peningkatan harga BBM sebesar Rp 2.000. Beberapa juga meminta kenaikan setidaknya adalah sebesar Rp 1.500.

Meski demikian, dengan kenaikan Rp 1.000 ini, setidaknya baik pengemudi maupun operator angkutan umum yang beroperasi di Ibu Kota tidak akan mengalami kerugian. Namun, hal ini bukan berarti bahwa seluruh kebutuhan biaya tertutupi dengan jumlah kenaikan itu.

"Kalau soal tercover apa tidak semua biaya dan lainnya itu kan relatif ya. Yan penting saat ini kami harus cepat ajukan agar gubernur bisa resmikan kenaikan tarif angkutan umum," jelas Safruan.

Kenaikan tarif angkutan umum Rp 1.000 ini berlaku bagi armada yang beroperasi bawah naungan Organda DKI Jakarta. Angkutan umum itu seperti bus kota, mikrolet, dan taksi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement