Kamis 20 Nov 2014 09:15 WIB

IHSG Dibayangi 'Profit Taking' pada Perdagangan Hari Ini

Rep: C88/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan berkomunikasi menggunakan telepon genggam di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/8).
Foto: Prayogi/Republika
Karyawan berkomunikasi menggunakan telepon genggam di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- IHSG  dibayangi profit taking pasca reli sejak awal pekan ini. Menurut analis saham Ascend, Agus Susanto, koreksi sepertinya membayangi IHSG juga akibat sentimen negatif penurunan Wall Street yang semalam melemah.

Alasannya karena menunggu pernyataan the Fed atas kebijakan lanjutannya dan pagi ini bursa Asia yang beragam menunggu rilis data ekonomi Cina. Namun, dalam pembukaan pagi ini, Nikkei menguat pasca data perdagangan Jepang menunjukkan pertumbuhan ekspor.

IHSG masih berpeluang bertahan positif jika didorong aksi beli signifikan terutama oleh investor asing. Dow Jones terkoreksi 0,01 persen pada level 17.685,73 poin. Nasdaq turun 0,57 persen pada level 4.675,71 poin.

S&P 500 terkoreksi 0,15 persen pada level 2.048,72 poin. Nikkei 225 bergerak naik 0,36 persen. Bursa Eropa semalam ditutup beragam. FTSE menguat 0,09 persen, DAX terkoreksi 0,17 persen, dan CAC turun 0,09 persen.

Minyak WTI pasar Nymex bergerak turun 0,19 persen pada level 74,44 dolar AS per barel. Emas diperdagangkan turun  0,23 persen pada level 1.179,99 dolar AS per oz.

 

Wall Street ditutup terkoreksi. Wall Street mengalami koreksi setelah sebelumnya sempat membukukan rekor tertinggi baru. Koreksi ini akibat kekhawatiran terhadap the Fed yang dalam dua hari ini sedang membahas kelanjutan kebijakan moneter AS.

Angka inflasi AS yang belum mencapai sasaran 2 persen dan harga mortgage yang masih turun meskipun the Fed telah melakukan program pembelian aset lalu dan kebijakan suku bunga rendah sepertinya belum sesuai harapan the Fed.

Di sisi lain sebenarnya ekonomi AS kuartal lalu telah tumbuh 3,6 persen dan pengangguran turun 5,8 persen. Dalam perdagangan semalam Dow Jones turun tipis dengan ditekan 17 dari 30 komponennya dan pada bursa S&P sektor telekomunikasi bertahan positif sementara sektor energi terkoreksi paling dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement