REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO Uruguay mengutuk keras kejahatan kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kedua negara, merujuk terutama pemenggalan baru-baru ini terhadap korban penculikan warga Suriah dan Amerika yang dilakukan oleh ISIS.
Dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Uruguay meminta PBB untuk mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan brutal ISIS yang telah menyebabkan penderitaan ribuan orang.
Pernyataan itu menegaskan bahwa strategi terorisme yang diikuti ISIS bertujuan mengintimidasi warga sipil di Suriah dan Irak, dan menyerang siapa pun yang tidak setuju dengan itu tanpa menghormati hak-hak dasar warga atau hukum internasional.
Uruguay memperingatkan dalam laporan dampak buruk aksi ISIS pada stabilitas seluruh Timur Tengah, menekankan bahwa organisasi teroris merupakan ancaman bagi masyarakat internasional, demokrasi dan hak asasi manusia.