Ahad 23 Nov 2014 07:44 WIB

'Kartu Sakti' ala Menteri Susi Segera Diluncurkan

Rep: C85/ Red: Bayu Hermawan
 Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) bersama Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (kiri)  memberi keterangan pers di kantor KKP, Jakarta, Jumat (21/11).  (Antara/Fanny Octavianus)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) bersama Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (kiri) memberi keterangan pers di kantor KKP, Jakarta, Jumat (21/11). (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kartu nelayan yang digagas Menteriu Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti segera diluncurkan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syarief Widjaja mengungkapkan, untuk tahap awal 'kartu sakti' ini akan diterapkan di Pulau Jawa.

Uji coba pertama akan dilakukan di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di sana, lanjut Syarief, jumlah penerima kartu BBM sekitar 50 hingga 100 orang.

"Sebetulnya anggaran ini sudah ada dari dulu, kita ada program kartu nelayan. Kali ini karena untuk subsidi makanya kkita gandeng perbankan," jelasnya.

Ia menjelaskan proses pengadaan kartu BBM, akan menggandeng pihak perbankan yang telah memiliki server berskala nasional.

Dengan demikian, semua transaksi bisa tercatat dalam server nasional. Syarief melanjutkan, KKP telah berkoordinasi dengan BPH Migas dan Pertamina untuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran.

"Biar yg pakai itu nelayan nangkep ikan jadi yang kerja bukan nelayan yg jual solar. Kita berharap tidak terjadi kebocoran di dalamnya," katanya.

Saat ini, Syarief menjelaskan, infrastruktur tengah dipersiapkan dengan matang. Solar Package Dealer Nelayan (SPDN) sendiri di seluruh Indonesia ada sekitar 327 buah.

Sedangkan untuk SPBU, pihaknya masih mengoordinasikan jumlah solar (dalam kiloliter) setiap bulan untuk jatah SPDN dan SPBU. Untuk tahap awal, tercatat ada 36 ribu penerima Kartu BBM untuk tahun 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement