Selasa 25 Nov 2014 15:02 WIB

PUI: FPI Dianggap Anarkis karena Jarang Ada Komunikasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/Reno Esnir)
Sejumlah pengunjukrasa dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) dan Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia, sebelum bertolak ke DPRD DKI, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/Reno Esnir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Umat Isalam (PUI), Nurhasan Zaidi menilai Ormas FPI bukanlah Ormas yang mengedepankan kekerasan dalam setiap tindakannya.

Menurutnya, adanya persepsi FPI sering melakukan kekerasan, karena banyak pihak yang tidak pernah berkomunikasi dengan FPI dalam menyelesaikan suatu masalah.

"Komunikasi ini kan banyak hal yang bisa dibicarakan, (dengan) komunikasi dengan silaturahim itu perbedaan pendapat lebih cair," kata Nurhasan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (25/11).

Ia juga mengatakan untuk membubarkan FPI seperti yang telah diajukan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun tak mudah dan harus melalui proses pengadilan.

"Saya pikir itu kan dalam UUD 45 kehidupan berserikat itu kan dijamin. Ini ada UU ormas yang terbaru, jadi tidak mudah membubarkan ormas, harus lewat proses pengadilan," jelasnya.

Sebelumnya, Ahok sempat memberikan surat rekomendasi kepada Kemendagri untuk membubarkan FPI. Kelompok FPI ini berulangkali menolak dilantiknya Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement