REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta akan tetap menjalankan program kartu menuju sejahtera meskipun pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo akan meluncurkan tiga jenis kartu sakti.
"Sasaran program dari pemerintah daerah dan pusat itu berbeda sehingga tidak akan tumpang tindih. Program kartu menuju sejahtera (KMS) akan tetap berjalan," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Rabu (26/11).
Hadi menyebut, data yang digunakan sebagai dasar distribusi ketiga kartu dari pemerintah pusat tersebut adalah data dari Badan Pusat Statistik, sedangkan KMS yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan pada hasil pendataan secara mandiri oleh pemerintah daerah.
Tiga jenis kartu sakti yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Pascakenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, pemerintah mendistribusikan bantuan melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) kepada rumah tangga pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Penerima KPS didasarkan pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Jumlah penerima PSKS di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 16.031 rumah tangga. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding penerima KMS 2014 yaitu sebanyak 20.481 kepala keluarga (KK).
"Dimungkinkan, ada penerima KMS yang tidak mendapat kartu dari pemerintah pusat. Kami berharap, masyarakat yang tidak terjangkau oleh pemerintah pusat tetapi masuk dalam kategori miskin akan tetap mendapat bantuan dari pemerintah daerah," katanya.
Meskipun demikian, Hadi mengatakan belum memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai waktu penerimaan ketiga kartu dari pemerintah pusat itu, termasuk mekanisme pemanfaatannya.
Saat ini, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta tengah melakukan uji publik tahap kedua terhadap calon penerima KMS 2015.
Uji publik yang dilakukan wilayah tersebut dijadwalkan dapat diselesaikan pada akhir November untuk kemudian dilakukan verifikasi cepat apabila ada data yang dinilai meragukan oleh warga.
Dinas menargetkan, data penerima KMS 2015 tersebut sudah dapat ditetapkan pada akhir Desember sehingga kartu yang diterima langsung bisa dimanfaatkan mulai Januari 2015.