REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Joko Sadewo
Mencuatnya dugaan ini membuat tujuh calon ketua umum Golkar lainnya berkonsolidasi. Mereka tercatat melakukan duakali pertemuan dan mengeluarkan pernyataan bersama. Terakhir, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Erlangga Hartarto, MS Hidayat, Hajriyanto Y Tohari, Agus Gumiwang, dan Zainuddin Amali, melakukan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan (7/11). Dalam pernyataan bersama itu, mereka meminta DPP Partai Golkar agar melaksanakan munas secara fair.
Para pesaing Ical ini bahkan pernah menemui Akbar Tandjung untuk mengadukan tuduhan sikap tidak fair Ical. Dan pada saat itu, Akbar pun mengingatkan Ical agar penyelenggaraan Munas IX Golkar tetap dilakukan pada 2015.
Pertarungan Ical melawan 'Samurai Golkar' akhirnya terjadi di rapat Pleno DPP Golkar. Rapat itu mengagendakan tentang masalah pelaksanaan Rapimnas Golkar.
Dalam pertarungan di rapat pleno ini, bisa dikatakan setengah kemenangan diraih 'Samurai Golkar'. Mereka bisa memaksa DPP Golkar membuat keputusan pelaksanaan Munas IX Golkar pada Januari 2015. Mereka juga membuat keputusan bahwa aturan main pemilihan ketua umum Golkar akan ditentukan dalam forum munas. Ical pun bahkan membuat pernyataan bahwa Munas IX dilaksanakan pada Januari 2015.
Namun setengah kemenangan 'Samurai Golkar' ini hanyalah kemenangan sementara saja. Ical dan Nurdin Halid tetaplah figur cerdik yang masih bisa memutar balik arah kemenangan.
(bersambung)