REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Masjid serta puluhan rumah Muslim Bulgaria di lima kota diserbu pasukan militer, Selasa (25/11) kemarin. Pemerintah berdalih operasi ini merupakan upaya menumpas aktivitas ekstremisme.
"Sebanyak 40 alamat telah dicari. Banyak bukti yang disita," demikian laporan Badan Negara untuk Keamanan Nasional Bulgaria, dalam pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Beberapa orang ditahan dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Kejaksaan, Badan Negara untuk Keamanan Nasional (SANS), dan Kementerian Dalam Negeri di Selatan Bulgaria ini.
Puluhan buku dan komputer disita juga dalam operasi menargetkan lima kota, seperti Pazardzhik, Plovdiv, Smolyan, Haskovo, dan Asenovgrad. Imam asal Pazardzhik, Ahmed Mussa, merupakan salah satu tahanan yang dituduh terlibat dalam menghasut dan menyebarkan paham "anti-demokrasi".
Sementara itu, sekitar 100 pendukung Mussa ini telah berkumpul di sekitar rumahnya untuk memprotes penangkapan tersebut.
Belakangan, umat Islam menjadi sasaran empuk kebijakan pemerintah. Berbagai dalih diumbar, misal masalah peningkatan jumlah imigran.