Kamis 27 Nov 2014 14:12 WIB

Politikus Golkar Ini Sebut Munas di Bali tak Sesuai AD/ART

Rep: c16/ Red: Bilal Ramadhan
 Agun Gunanjar Sudarsa
Foto: Republika/Yoghi
Agun Gunanjar Sudarsa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar dijadwalkan akan diselenggarakan pada 30 Nopember hingga 3 Desember 2014 di Bali. Namun, hingga saat ini masih terdapat kontra pendapat antar politikus di internal partai terkait pelaksanaan Munas tersebut.

Inisiator regenarasi partai Golkar Agun Gunanjar mengatakan pelaksanaan Munas di Bali tidak sah. Menurut dia, pelaksaan Munas di Bali tersebut tidak sesuai dengan AD/ART partai Golkar. Ia bersikeras Munas IX Golkar yang sah akan dilaksanakan pada Januari 2015 nanti di Jakrta sesuai keptusan presidium Munas dari unsur DPP.

"Munas Bali tidak sah karena tidak sesuai prosedur" ujar mantan Ketua Komisi II DPR saat dihubungi Republika, Kamis (27/11).

Seharusnya Ketua DPP Golkar itu menjelaskan, semua peyelenggaraan Munas diatur dan disepakati melalui rapat pleno sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan. Dari rapat Pleno, lanjut dia, terbentuklah panitia penyelenggara  dan rancangan materi yang akan dibahas dalam Munas.

Agun menyatakan pihaknya tidak mengakui penyelenggaraan Munas di Bali. Karena, kesepakatan tersebut diambil secara sepihak oleh Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie atau Ical. Penyelenggaraan Munas, tambah dia, harus ditentukan oleh DPP Partai Golkar melalui rapat pleno. Maka, ia beranggapan, keputusan sepihak tersebut menunjukkan Ical telah mengabaikan pandangan DPP.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement