Jumat 28 Nov 2014 20:33 WIB

Pemulung di Bekasi Tewas Akibat Angin Kencang

Sejumlah petugas Satpol PP memotong pohon yang tumbang di Jalan mampang Prapatan Raya XI, Jakarta Selatan, Jumat (28/11). Pohon tumbang tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda sejumlah kawasan Ibu Kota.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Sejumlah petugas Satpol PP memotong pohon yang tumbang di Jalan mampang Prapatan Raya XI, Jakarta Selatan, Jumat (28/11). Pohon tumbang tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda sejumlah kawasan Ibu Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Sosial Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat peristiwa angin kencang yang terjadi Jumat (28/11) sore menewaskan seorang warga dan merusak sedikitnya enam unit mobil di perkantoran pemerintah setempat.

"Peristiwa angin kencang pukul 15.00 WIB tadi menewaskan seorang wanita pemulung di Jala Muktar Tabrani, Perumahan Tytyan Kencana, Kelurahan Margamulya, Bekasi Utara," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma di Bekasi, Jumat. Menurutnya, korban teridentifikasi bernama Sartinem (47) yang tewas akibat tertimpa pohon palem yang ada di tepi jalan pada bagian kepala.

Korban saat itu tengah membawa gerobaknya, namun tiba-tiba sebuah pohon palem berdiameter 50 centimeter dan tinggi 3 meter tumbang terhempas angin kencang. Korban merupakan warga Kaliabang Nangka, Kelurahan Pejuang, Medansatria, Kota Bekasi itu sempat terbangun, namun kemudian kembali jatuh dan meninggal.

Menurutnya, pohon tumbang akibat hempasan angin juga merusak enam unit mobil pribadi milik Pegawai Negeri Sipil (PNS) setempat yang terparkir di perkantoran Pemkota Bekasi, Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan.

"Satu di antaranya rusak tertimpa lampu penerang jalan di dekat Balai Patriot. Sementara lima lainnya rusak tertimpa pohon di parkiran mobil," katanya. Sejumlah fasilitas perkantoran Pemkot Bekasi juga rusak akibat diterjang angin.

"Kaca pintu masuk kantor Satpol PP juga pecah tertimpa batang pohon yang tumbang," ujarnya. Dikatakan Agus, pihaknya hingga kini tengah mendata kerugian dan kemungkinan adanya korban lain dari musibah itu.

"Sejauh ini baru data itu yang masuk. Mungkin masih ada korban lain, kita masih data," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement