Rabu 03 Dec 2014 12:58 WIB

Indonesia Dukung Palestina Bukan Faksi-Faksinya

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Netizen mengkritik keputusan pemerintah menolak pendirian kantor Hamas
Foto: twitter
Netizen mengkritik keputusan pemerintah menolak pendirian kantor Hamas

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf menghimbau agar masyarakat berpikir dengan bijak soal pembangunan kantor Hamas di Indonesia.

Kiai Slamet mengatakan, masyarakat jangan terpengaruh oleh kelompok-kelompok yang mendukung berdirinya kantor Hamas di Indonesia. Pasalnya, berdirinya kantor Hamas di Indonesia akan memberikan dampak terpecah belahnya pemikiran dengan Kedutaan Besar Palestina di Indonesia.

"Yang harus kita dukung Palestina bukan faksi-faksinya," kata Kiai Slamet kepada ROL, Rabu (3/12).

Sebelumnya, banyak pihak menilai pemerintah Indonesia dianggap tidak memberikan dukungan kepada Palestina. Beberapa masyarakat pun menyayangkan penolakan pemerintah tersebut, salah satunya disampaikan oleh Ihsan. "Apa ini artinya ingkar janji lagi? Janjinya dulu kan dukung Palestina. Tapi, saya coba husnudzan saja. Semoga dugaan saya salah," katanya, Rabu (3/11).

Selain Ihsan, ada juga Rahman (61) yang kecewa dengan kebijakan tersebut. Rahman berpendapat bahwa kebijakan presiden banyak yang pro non-Muslim. Padahal negara ini mayoritas berpenduduk islam. "Ada-ada saja Presiden itu. Kan dulu janjinya mau dukung Palestina merdeka. Eh sekarang nolak. Saya sebenarnya sudah duga. Banyak kebijakannya yang pro pada non-Muslim," kata Rahman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement