REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia tercatat sebagai negara dengan tingkat keberhasilan transplantasi organ tertinggi di dunia. Namun di sisi lain ironisnya Australia justru tercatat sebagai negara dengan jumlah donor organ terendah. Sebuah organisasi sosial berusaha mempromosikan kesadaran warga Australia mengenai pentingnya menjadi pendonor organ.
Seperti kebanyakan orang pada umumnya, Kim dan Allan Turner tidak terpikir mereka akan pernah mempertimbangkan mendonasikan organ tubuh mereka. "Pada tahun 2000 lalu, isteri saya menerima formulir pendaftaran donasi organ lewat sebuah email. Kami lalu mendaftarkan seluruh anggota keluarganya sebagai pendonor organ, dan kami tidak pernah berpikir keluarga kami akan benar-benar mendonorkan organ, " ujarnya belum lama ini.
Namun ternyata empat tahun kemudian puteri dari pasangan Turner ini, Zaidee meninggal. Keputusan mendaftarkan anggota keluarganya sebagai pendonor organ diakui bermanfaat dalam memberikan dukungan pada saat-saat terakhir hidup puterinya tersebut dan menjalankan keputusannya.
Zaidee baru berusia 7 tahun ketika meninggal seketika akibat penyakit Cerebral Aneurism, setelah sebelumnya diterbangkan dari shepparton ke Rumah Sakit Anak Kerajaan di Melbourne. Hasil dari keputusan mereka untuk mendonorkan organ dan jaringan hidup puterinya ternyata mampu menyelamatkan nyawa 7 orang lain yang kemungkinan akan meninggal ketika masih dalam status daftar tunggu menerima organ.
Sepuluh tahun setelah kematian puterinya, keluarganya mendirikan Yayasan Zaidee yang berusaha mengangkat topik yang sensitif mengenai donasi organ lebih terbuka dibicarakan.
"Donor organ masih menjadi subjek yang tidak umum dibicarakan. Namun kita tidak ingin nyawa puteri kami melayang sia-sia. Puteri saya hanya hidup selama 7 tahun dan 22 hari di dunia dan itu harus memiliki makna," kata Allan.
Australia memiliki jumlah keberhasilan tranplantasi organ tertinggi di dunia namun kondisi ini berbanding terbalik dengan data jumlah donasi organ di Australia justru yang terendah di dunia.
Meningkatkan kesadaran orang mengenai pentingnya
donor organ merupakan tujuan dari Yayasan Zaidee, yang menjual produk berbentuk pelangi sebagai bentuk pengumpulan dana.
Allan menyadari kalau orang banyak yang bergurau kalau kematian merupakan tantangan.
"Butuh banyak pendidikan untuk membuat orang sadar pentingnya donor organ. Kita perlu mengubah budaya untuk menjadikan isu pembicaraan mengenai hal ini bisa lebih diterima. Dan ada banyak orang yang meninggal ketika tengah menanti tranplantasi organ dan ini merupakan satu-satunya isu kesehatan yang bisa menyelamatkan nyawa orang. Dengan menjadi pendonor kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain,"
Banyak orang meyakini kalau organ tubuh yang mereka donorkan tidak akan didaftarkan sebagai organ donor, terutama setelah ada perubahan pada izin pengemudi di Victoria.
Yayasan Zaidee juga mendorong warga yang berencana menjadi pendonor organ untuk mengkomunikasikan keinginannya kepada keluarga mereka, mengingat mereka akan menjadi orang yang akan mengambil keputusan ketika si pendonor meninggal.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).