REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian memamerkan mesin tanam padi seharga Rp60 juta per unit dihadapan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Subang, Jawa Barat, Kamis.
"Satu unit mesin tanam ini bisa menggantikan 25 orang petani. Untuk menanam padi dalam satu hektare lahan, mesin ini hanya membutuhkan waktu lima sampai enam jam," kata peneliti Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian Abi Prabowo di sela-sela kunjungan kerja Wapres Jusuf Kalla ke sektor-sektor pendukung swasembada pangan di wilayah Jawa Barat.
Abi menjelaskan, mesin tanam padi menyerupai traktor kecil yang dirancang sendiri oleh Kementerian Pertanian itu telah dipatenkan lisensinya. Namun untuk produksi secara massal, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan pihak swasta.
"Pihak yang memproduksi secara massal nanti yang menjual secara kredit kepada pengguna, karena kami ini non-profit," ujar Abi.
Menurut Abi, pihak pabrik biasa melego satu unit mesin tanam dengan harga Rp60 juta per unitnya. Namun para petani biasanya menyewa satu unit mesin dengan harga Rp350 ribu dalam jangka waktu tertentu.
Ke depan, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian akan berupaya mengurangi komponen-komponen penunjang mesin tanam agar harga jual mesin ketika sudah ada di pabrik bisa lebih murah.
Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Astu Unadi mengatakan mesin tanam itu berbeda dengan mesin tanam yang telah beredar selama ini. Mesin tanam tersebut dirancang sedemikian rupa agar jarak tanam padi bisa dimaksimalkan sehingga ada ruang pencahayaan matahari yang mampu menyinari setiap tanaman padi.
"Mesin ini meningkatkan efektifitas dan produktivitas. Ini produk kita sendiri, dan sudah kita lisensikan," kata Astu dihadapan Jusuf Kalla.
Sementara itu Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian Ali Jamil mengharapkan Wakil Presiden RI bisa membuka jalan kerja sama baru dalam pemanfaatan mesin tanam tersebut.
Pada Kamis, JK telah melakukan peninjauan ke Waduk Jatiluhur, Pabrik gula Subang, pabrik pengolahan benih padi milik perusahaan BUMN PT Sang Hyang Seri (SHS), serta Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian di Jawa Barat.
Pada kunjungannya tersebut, JK didampingi Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar serta sejumlah staf menekankan bahwa seluruh sektor penunjang pertanian harus disinkronkan guna mewujudkan target swasembada pangan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan dari sekretariat wapres, pada Jumat (5/12) mantan Ketua Umum Partai Golkar itu akan melanjutkan peninjauan proyek pendukung swasembada pangan ke wilayah Jawa Tengah seperti Grobogan dan Sragen, kemudian ke Jawa Timur pada Sabtu (6/12).