Jumat 05 Dec 2014 15:49 WIB

Abbott: Perubahan Kabinet Mungkin Terjadi Sebelum Pemilu 2016

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk pertama kalinya berbicara mengenai kemungkinan akan adanya perubahan kabinet, dalam wawancara dengan program 7.30 ABC.

Pernyataan Abbott muncul menyusul tekanan yang dilakukan partai oposisi, Partai Buruh yang mendesak PM Abbott guna memecat Menteri Pertahanan David Johnston.

Menhan Johnston dituduh bersama dengan staf utamanya menghabiskan dana ribuan dolar menjamu para pengusaha yang ingin mendapatkan kontrak dari pemerintah. Penyelidikan sekarang sedang dilakukan oleh Departemen Pertahanan guna mengetahui siapa yang membocorkan berbagai kuitansi jamuan yang diselenggarakan Johnston.

Ketika ditanya apakah sekarang waktunya untuk mengadakan reshuffle kabinet, Abbott menjawab " mungkin akan terjadi antara sekarang sampai pemilu berikutnya, namun ini adalah kabinet yang bagus."

Sebelumnnya dalam sesi Tanya Jawab di Parlemen hari kamis, PM Abbott menolak mengukuhkan apakah Senator Johnston akan tetap menjabat Menteri Pertahanan tahun depan. "Saya menaruh kepercayaan kepadanya. Dia patut mendapat kepercayaan dari parlemen ini." kata Abbott kepada para anggota parlemen baru-baru ini.

Dalam wawancara dalam acara 7.30 ABC tersebut, Abbott memuji kinerja anggota kabinet lain termasuk Menlu Julie Bishop, Menteri Imigrasi Scott Morrison, dan Menteri Muda Keuangan Mathias Cormann. "Scott Morrison sudah berhasil menghentikan perahu suaka.  Banyak orang memperkirakan dia tidak akan mampu melakukannya."

"Julie Bishop banyak melakuka hal penting sebagai Menteri Luar Negeri."

"Mathias Cormann juga berprestas baik sebagai Menteri Muda Keuangan melakukan berbagai perundingan penting dengan pihak oposisi di Senat."

PM Abbott juga mempertahankan kinerja Bendahara Negara Joe Hockey. "Joe Hockey mendapat banyak kritikan belakangan, namun saya berani mengatakan Joe akan dikenang sebagai Bendahara Negara, karena dia adalah orang yang akan dengan cepat bangkit lagi, dan itulah yang dilakukannya sekarang."

Dalam wawancara itu, PM Abbott juga menggunakan bahasa yang sama seperti pernah digunakan oleh Perdana Menteri sebelumnya John Howard mengenai "janji yang penting dan yang tidak penting".

PM Abbott mengatakan walau dia melanggar beberapa janji yang diucapkannya selama kampanye pemilu, namun dia membuat banyak kemajuan untuk "janji yang penting."

"Saya tahu tidak semua orang akan setuju dengan saya, namun saya merasa kami sudah memenuhi janji yang penting seperti menghentikan kapal pencari suaka, menghapus pajak karbon, dan membangun berbagai jalan." kata Abbott.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement