REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, membenarkan penembakan warga sipil oleh oknum yang diduga aparat keamanan di Enarotali Paniai, Jajapura, Papua. Dalam kejadian itu delapan korban tewas.
"Kejadiannya tadi pagi, 21 orang warga sipil sebagian besar ditembak oleh diduga aparat keamanan. 7 orang tewas ditempat, dan satu meninggal di rumah sakit, 13 warga lainnya dalam kondisi kritis di Rumah Sakit," kata Pigai saat dihubungi wartawan, Senin (8/12).
Pigai mengatakan, penembakan tersebut bermula dari pemukulan yang dilakukan oknum aparat, yang melakukan penganiayaan terhadap satu anak sekolah menengah pertama.
Anak tersebut awalnya sedang menghias pohon natal, kemudian mobil fortuner yang dikendarai oknum tersebut lewat. Karena tidak menyalakan lampu kendaraannya, sang anak mengingatkan untuk menyalakan lampu.
Namun oknum aparat tersebut tak terima, kemudian menganiaya dengan cara memukuli anak tersebut. "Kejadian pemukulannya itu minggu malam senin, (7/12) " kata Piagi
Pagi harinya, orang tua si anak dengan beberapa warga mendatangi posko keamanan untuk melaporkan kejadian. Namun sebelum sempat melaporkan, para warga mendapat berondongan tembakan.