REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dua minggu terakhir sekitar ruas jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat menuju Lenteng Agung, Jakarta Selatan tersendat. Penyebabnya, perbaikan separator jalan di Margonda Raya depan Detos Mall hingga Jalan Akses UI.
Ruas jalan sekitar 300 meter tersebut banyak dilalui angkutan umum, mobil pribadi, serta kendaraan roda dua. Dua minggu terakhir kendaraan bermotor tersendat akibat banyaknya tumpukan tanah yang ada di sisi sebelah kanan jalan.
Ada tiga titik tumpukan tanah di sepanjang jalan Margonda Raya tersebut. Tanah itu digunakan untuk mengisi separator jalan yang sedang diperbaiki.
"Sisi kiri banyak angkot ngetem sembarangan, sisi kanan banyak tumpukan tanah, jadi susah jalannya kudu pelan pelan," ujar Angga (30) pengguna kendaraan bermotor yang setiap harinya melintasi jalan Margonda Raya, Rabu (10/12).
Separator jalan mulanya hanya berbentuk bahu jalan biasa. Bagian tengahnya ditanami pepohonan dengan pinggir separator menggunakan batako yang dicat hitam putih.
Akhir November silam, batako yang menyanggah separator tersebut baru saja selesai dicat. Namun, tak lama berselang batako yang baru saja dicat tersebut dibongkar lagi untuk ditinggikan.
Bila semula separator hanya dibentuk dengan batako setinggi 50 sentimeter, kini separator tersebut dibatasi dengan dinding bersemen setinggi satu meter. Separator berbentuk menyerupai kanal tersebut diisi tanah gembur untuk ditanami pepohonan. Selama dinding separator belum selesai dibangun, tanah tersebut hanya diletakkan sepanjang jalan Margonda Raya.
Peninggian separator tersebutlah yang membuat ruas jalan Margonda Raya tersendat. Tumpukan tanah, barang material serta alat berat kerap berceceran di sisi kanan jalan. Pada jam jam padat berangkat kerja dan pulang kerja membuat jalanan kian tersendat.
Warga mendesak pemerintah kota segera menyelesaikan proyek peninggian sparase jalan tersebut. Sebab ruas jalan Margonda banyak dilalui warga baik yang menuju Jakarta maupun yang berkepentingan di seputar jalan Margonda Raya tersebut.
"Kalau musim hujan kadang tanahnya ikut larut sama air hujan jadi bikin jalan licin dan kerikil pada berhamburan," ujar Reza (22) seorang mahasiswa yang kerap melintasi jalan tersebut.