REPUBLIKA.CO.ID, BATAM-- Unjuk rasa ribuan buruh Kota Batam di Simpang Mukakuning, Kawasan Industri Batamindo-Panbil, mengakibatkan kemacetan lalulintas dari arah Batuaji ke Batam Centre dan sebaliknya.
"Sudah sekitar 30 menit kami tidak dapat bergerak. Jalur arah Batam Centre macet total karena buruh berunjuk rasa di tengah jalan," kata Dana, warga Batuaji yang hendak menuju Batam Centre, Rabu (10/12).
Ia bersama ribuan warga lain merasa terganggu atas aksi yang dilaksanakan di tengah jalan hingga berdampak pada kemacetan.
"Sebenarnya kami setuju mereka demo. Tapi jangan sampai mengganggu pengguna jalan. Kalau seperti ini kan kami dirugikan. Pekerjaan pun terbengkalai," kata dia.
Ribuan buruh Batam melakukan aksi mogok nasional di Simpang Mukakuning dan Simpang Fanindo Batam. Buruh juga masih menyuarakan penolakan atas putusan UMK Batam 2015 sebesar Rp 2,68 juta per bulan yang sudah disahkan Gubernur Kepri Muhammad Sani beberapa waktu lalu.
Reza, warga Batam Centre yang hendak menuju Batuaji juga mengatakan sudah terjebak macet sebelum sampai simpang Mukakuning. "Sudah terlanjur kena macet. Mau balik arah pun sudah tidak mungkin lagi," kata dia.
Kapolresta Barelang AKBP Asep Safrudin mengatakan ada 1.200 personel polisi dari Polres dan Polda Kepri yang diturunkan untuk mengamankan unjuk rasa buruh di Kota Batam.
"Memang buruh sudah berjanji untuk menggelar unjuk rasa damai. Namun kami tetap menyiagakan petugas untuk mengawal aksi tersebut hingga usai," kata dia.
Meskipun ada jaminan tidak akan terjadi kerusuhan oleh buruh, kata Asep, personel kepolisian tetap bertugas hingga aksi selesai dan buruh membubarkan diri.
"Selain disiagakan ditempat aksi, petugas juga ditempatkan pada sejumlah persimpangan-persimpangan agar lalulintas lancar dan terkendali," kata Asep.