REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Dewan Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Muti menilai anggaran yang disiapkan dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Jilbab Polisi Wanita (Polwan) dinilai masih sedikit. "Tidak akan mencukupi untuk jumlah Polwan yang begitu banyak se-Indonesia," ujar Abdul kepada ROL, Rabu (10/12).
Kendati demikian, pihaknya mengaku sangat menyambut baik penganggaran Perkap tersebut mengingat sudah lamanya wacana ini bergulir, namun belum juga dibuatkan Perkap yang sah. "Tetapi tidak apa-apa, dengan sudah adanya alokasi anggaran artinya ini telah ada sinyal bagus, good will dari kepolisian mengakomodir polwan yang ingin berjilbab," terang dia.
Sebagai langkah awal, tambah dia, memang Perkap dengan anggaran yang dinilainya sedikit itu, bisa menjadi pionir ke depannya. "Dan jika nantinya terbukti berhasil, anggaran harus lebih ditingkatkan lagi di tahun-tahun mendatang," tegas dia.
Sebagai informasi, Perkap mengenai seragam jilbab Polwan ini belum dirampungkan oleh Kapolri dikarenakan ada beberapa hal yang masih perlu dilengkapi. Namun diakui Mabes Polri, sekitar Rp 600 juta telah dianggarkan untuk pembelian jilbab Polwan yang diambil dari total anggaran belanja barang Polri untuk 2015.