Jumat 12 Dec 2014 08:46 WIB

Tidak Gabung Koalisi, Strategi Demokrat untuk Pemilu 2019

 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi istri Ani Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (kiri) usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi istri Ani Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (kiri) usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Partai Demokrat yang tidak bergabung ke Koalisi Merah Putih atau ke Koalisi Indonesia Hebat sebagai strategi politik menghadapi Pemilu 2019.

"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) kan ahli strategi, jadi lumrah saja sebagai strategi politik. Istilah saya bukan Non-Blok tapi melihat situasi kondisi," kata Sekretaris Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti Fahmi Habsyi, Jumat (12/12).

Partai Demokrat yang memakai jargon penyeimbang, menurutnya, bukan hal yang negatif dan tidak boleh dianggap remeh.

"SBY dan Demokrat sedang hitung apakah pemerintahan Jokowi-JK cukup kuat melewati dua tahun pemerintahannya," katanya.

Namun, ia yakin Demokrat segera bergabung koalisi Jokowi-JK jika situasinya sudah terdesak dan membahayakan kader lainnya yang terancam menyusul kader Demokrat sebelumnya di penjara akibat kasus korupsi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement