Senin 15 Dec 2014 16:59 WIB

Venna: Partai Demokrat Masih Butuh SBY

Rep: C89/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi istri Ani Yudhoyono usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi istri Ani Yudhoyono usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, Venna Melinda menilai partainya masih membutuhkan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia sangat mengapresiasi jika SBY kembali mencalonkan diri sebagai calon ketua umum pada kongres 2015.

"Menurut saya Demokrat masih butuh pa SBY. Saya apresiasi kalau beliau jadi ketum lagi," katanya saat dihubungi Republika, Senin (15/12).

Ia mengungkapkan sebagai seorang tokoh, SBY memiliki konsep, visi-misi, dan pemikiran yang baik untuk Demokrat sendiri. Hal itu, menurutnya, sudah dibuktikan SBY selama 10 tahun menjadi presiden RI.  Dimana banyak program yang pro rakyat.

Alasan itulah, yang mendorongnya  menjadi bagian dari partai berlambang bintang mercy ini. Sehingga ketika ada wacana SBY akan maju lagi, secara pribadi Ia mengaku sangat bersemangat jika hal ini menjadi kenyataan.

"Secara pribadi saya senang dan bersemangat kalau bapak mau maju lagi," ujarnya.

Meski mengaku mendukung SBY, menurutnya Demokrat tetap mempersilahkan kader lain juga turut berkompetisi. Dalam kaitannya dengan proses demokrasi yang ada di partai tersebut. Namun Ia menolak ada kesan oligarki dan patronisasi jika SBY terpilih lagi.

"Kalau saya rasa konotasinya bukan ke arah sana. Kemampuannya (SBY) tidak perlu diragukan lagi," kata anggota komisi X fraksi Demokrat ini.

Mengenai anjloknya suara Demokrat di pemilu 2014, menurutnya itu dinamika yang biasa terjadi dalam politik. Justru, menurutnya dapat menjadi pembelajaran untuk kader Demokrat agar lebih bekerja keras untuk rakyat.

"Pasang surut seperti itu biasa. Itu pembelajaran untuk kader Demokrat lebih bekerja keras," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement