Rabu 17 Dec 2014 08:01 WIB

UMKM Minta Pemerintah Tunda Rencana Kenaikan TDL

Salah satu Gardu Induk PLN.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Salah satu Gardu Induk PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Lebak, Banten, meminta pemerintah menunda rencana kenaikan tarif dasar listrik karena menambah biaya produksi.

"Kami berharap pemerintah menunda dahulu kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang akan diberlakukan pada tahun 2015," kata Ahmad Sanusi (50), pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bidang kerajinan konveksi pakaian, di Lebak, Rabu (17/12).

Ia mengatakan bahwa kenaikan TDL itu tentu dipastikan biaya produksi naik dan membebani para perajin konveksi pakaian.

Saat ini, para perajin konveksi sudah terbebani pascapenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu naiknya harga bahan baku produksi.

Oleh karena itu, pihaknya pemerintah menunda dahulu rencana penaikan TDL agar para pelaku UMKM di Lebak menggeliat kembali.

"Kami khawatir kenaikan TDL bisa menimbulkan ancaman gulung tikar," katanya.

Menurut dia, mereka para perajin konveksi biaya produksinya menggunakan TDL sehingga perlu adanya pengkajian terlebih dahulu.

Pengkajian itu bisa berbentuk memberikan subsidi maupun dibatalkan penaikan TDL.

"Kami berharap penaikan TDL bisa ditunda sebelum ekonomi membaik," katanya.

Begitu pula, Rohimah, pelaku UMKM jenis usaha makanan olahan. Dia mengatakan bahwa dirinya keberatan jika pemerintah menaikkan TDL.

Masalahnya, kata dia, kenaikan TDL ini akan berdampak pada biaya produksi yang juga ikut naik sehingga cukup memberatkan pelaku UMKM. Apalagi, saat ini permintaan makanan olahan tidak menggembirakan.

"Kami minta TDL itu tidak dinaikkan untuk melindungi pelaku usaha kecil," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Restu berharap pemerintah menunda dahulu rencana penaikan TDL karena sebelumnya sudah ada kenaikan harga BBM.

Mereka para pelaku UMKM di Lebak akan terpukul jika TDL dinaikkan karena biaya produksi naik. Pasalnya, banyak pelaku UMKM yang menggunakan listrik, seperti kerajinan konveksi, sandal, sepatu, dompet, dan makanan olahan.

"Saya kira mereka para pelaku UMKM keberatan dengan kenaikan TDL itu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement