REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan udara Amerika Serikat (AS) tewaskan dua pimpinan atas serta satu pimpinan menengah ISIS.
Hal ini seperti yang dikabarkan oleh pejabat militer senior AS, dilansir dari CNN, Jumat (19/12). Salah satu petinggi ISIS yang dikonfirmasi telah tewas ialah deputi dari Abu Bakr al-Baghdadi di Iraq, Haji Mutazz.
Petinggi ISIS lainnya ialah pimpinan militer dari al-Baghdadi di Iraq, Abd al Basit. Terakhir, petinggi ISIS yang dikonfirmasi tewas ialah pimpinan Mosul al-Baghdadi, Radwan Talib. Ketiga petinggi ISIS ini tewas karena serangan udara AS yang bertubi-tubi pada pertengahan November lalu.
"Saya bisa mengkonfirmasi ini sejak pertengahan November, serangan udara yang telah ditargetkan berhasil membunuh beberapa senior serta pemimpin kelas menengah dari ISIL," ujar sekretaris media Pentagon, John Kirby.
Kirby yakin dengan tewasnya tiga pemimpin kunci ini, kekuatan ISIS akan melemah. Kemampuan ISIS untuk memberi komando serta mengontrol operasi perlawanan terhadap pasukan keamanan Irak dan pejuang lainnya akan menurun.
Sebagai tambahan, Presiden Barack Obama kembali memerintahkan penyebaran 1.300 tentara ke Irak. 1.300 tentara ini merupakan bagian dari 1.500 tentara tambahan yang telah ia janjikan pada bulan lalu. Pada Februari mendatang, AS akan mengirimkan 3.000 tentara AS di sana.
Tentara AS juga akan bergerak lebih jauh lagi dari pada sebelumnya. Jika sebelumnya di pangkalan militer Al Asad, Provinsi Anbar, hanya ada 50 tentara AS pada awal bulan ini, kini sudah ada hampir sebanyak 300 tentara AS yang bersiaga di sana. Militer AS juga berencana untuk mengirimkan penasihat-penasihat serta pelatih-pelatih militer ke luar Baghdad dan Erbil.