REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali telah memetakan kawasan yang paling rawan terjadi musibah tanah longsor. Dari daerah yang dipetakan, Kabupaten Buleleng dan Karangasem menjadi daerah yang paling banyak memilik kawasan rawan longsor.
"Di Buleleng ada Tejakula, Kubu Tambahan, Sawan dan Sukasada. Sedangkan di Karangasem ada di Sidemen, Selat, Bebandem, Kubu dan Abang," kata Kepala BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indera.
Kepada Republika di Denpasar, Jumat (19/12), Indra mengatakan, sesuai dengan perkiraan yang dibuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan di Bali akan mencapai puncaknya pada Januari dan Februari. Karena itu sebut Indra, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi mnghadapi kemungkinan terjadinya musibah bencana alam.
Dikatakannya, turunnya hujan dengan intensitas tinggi, biasanya selalu diikuti oleh musibah banjir, tanah lonsor, angin puting beliung dan gelombang laut.
Karena itu, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten telah melakukan antisipasi sejak Oktober lalu, diantaranya dengan menebangi pohon-pohon yang rimbun, membuat dan membersihkan gorong-gorong, serta menempatkan alat-alat berat di dekat daerah-daerah yang selama ini dikahwatirkan akan terjadi longsor.
"Untuk kawasan longsor, biasanya yang memilikitopografi perbukitan, hutan yang mulai gundul dan tanahnya tidak terlalu kuat. Apalagi kalau ada hujan dengan intensitas tinggi, maka akan memicu longsor," katanya.
Selain di Buleleng dan Karangasem, BPBD Bali juga mengawasi Kecamatan Kintamani dan Tembuku di Bangli, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan, Kecamatan Petang Badung, serta kecamatan Tapangsiring, Payangan dan Tegalalang Kabupaten Gianyar. Untuk Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, dan Klungkung dianggap aman dari bahaya longsor.
"Hanya saja Jembrana dan Denpasar, serta Badung bagian selatan seperti Kuta, rawan bahaya banjir. Ini karena sistem darinasenya yang kurang bagus,," katanya.
Menurut Indra, secara umum Provinsi Bali siap menghadapi masuknya musim penghujan, namun tetap berarap, agar tidak sampai terjadi bencana. Tetapi sebut Indra, kalau pun terjadi bencana, pihaknya sudah siap menanganinya dan mengantisipasi agar tidak memakan korban jiwa. BPBD sebutnya, telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, baik dari Dinas Kesehatan, Dinas PU dan juga Dinas Sosial.