REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Jumlah desa rawan pangan di DIY tinggal 26 desa dari target 62 desa rawan pangan yang masih ada di akhir tahun 2013, berarti selama 2014 tercapai 36 desa yang sudah tidak rawan pangan/berhasil dientaskan dari desa rawan pangan.
‘’Artinya bagus,’’ kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofah Noor Indriani pada Republika, Senin (22/12).
Apabila dilihat per kabupaten dari 26 desa yang masih rawan pangan perinciannya adalah: Kabupaten Kulonprogo sebanyak 12 desa, kabupaten Gunungkidul sebanyak tujuh desa, kabupaten Bantul sebanyak lima desa dan kabupaten Sleman sebanyak dua
Penentuan desa rawan pangan dinilai berdasarkan tiga indikator yakni: ketersediaan pangan, akses pangan (kemiskinan) dan pemanfaatan pangan(kesehatan).
‘’Di DIY desa yang dikategorikan rawan pangan karena disebabkan oleh salah satu indikator saja. Penyebab terbesar desa rawan di DIY adalah kemiskinan (akses pangan). Biasanya desa rawan pangan dengan indikator ketersediaan pangan, dialami oleh warga yang tinggal di daerah pinggiran seperti di Kasihan, Depok, dan sebagainya. Karena mereka tidak memiliki lahan. Namun daya beli mereka tinggi,’’jelas Arofah.
Di DIY Kecukupan kalori karbohidrat sekitar 96 persen sedangkan kecukupan kalori nasional 98 persen. Sementara itu kecukupan kalori protein sudah melampaui yakni 104 persen.
Pada BKPP DIY menargetkan untuk mengurangi desa rawan pangan dan desa waspada pangan sebanyak 16 desa yakni: masing-masing tujuh desa di Kabupaten Kulonprogo dan Sleman serta masing-masing satu desa di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.