REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jumlah penumpang kapal cepat di Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan untuk keberangkatan tujuan Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam dua hari terakhir mengalami peningkatan.
Petugas Pos Penjagaan Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru Apran di Palembang, Selasa, mengatakan pada musim liburan sekolah, serta menjelang Natal dan Tahun Baru 2015 kondisi penumpang untuk keberangkatan kapal cepat tujuan Palembang-Bangka dan sebaliknya mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari kondisi normal.
Dari dua kapal cepat Express Bahari dan Sumber Bangka yang beroperasi melayani rute pelayaran Pelabuhan Boom Baru Palembang-Muntok Bangka pada kondisi sekarang terisi sekitar 80 persen dari tempat duduk yang tersedia.
Peningkatan jumlah penumpang di Terminal Penumpang Boom Baru Palembang, pada penghujung Desember 2014 ini diprediksi akan terus meningkat.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya diperkirakan jumlah penumpang kapal cepat akan terus meningkat terutama tujuan ke Pulau Bangka karena banyak yang akan menikmati liburan akhir tahun di pantai," ujar petugas dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) itu.
Sementara menurut Robin petugas penjualan tiket Kapal Cepat Express Bahari di Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru Palembang, jumlah penumpang sejak dua hari terakhir bergerak naik dengan tingkat muatan mencapai 80 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Untuk menghadapi peningkatan jumlah penumpang sekarang ini, tidak dilakukan persiapan khusus karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya masih mampu diatasi dengan satu kapal reguler yang biasa dioperasikan di rute pelayaran Palembang-Bangka.
Sementara mengenai tarif pelayanan jasa angkutan kapal cepat tujuan Palembang-Bangka mengalami kenaikan berkisar Rp 15.000 hingga Rp 20.000, namun kenaikan ini bukan karena kondisi penumpang ramai.
Tarif jasa angkutan kapal cepat mulai dinaikkan terhitung 21 November 2014 untuk mengimbangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah mempengaruhi biaya operasional.