Rabu 24 Dec 2014 15:32 WIB

Terminal Pulogadung Sepi Pemudik Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Rep: C06/ Red: Bayu Hermawan
Pemudik arus balik tiba di terminal Pulogadung.
Foto: Antara
Pemudik arus balik tiba di terminal Pulogadung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang libur Natal dan tahun baru belum terlihat adanya lonjakan penumpang di Terminal Pulogadung. Kepala Terminal Antar Kota Pulogadung, Arafat mengatakan kemungkinan masyarakat lebih memilih moda transportasi kereta api untuk berpergian ke luar kota.

Meski sepi pemudik, Arafat mengaku ada sedikit kenaikan penumpang jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Terkait liburan natal dan tahun baru, lonjakan tidak ada yang berarti tapi ada kenaikan sedikit dibanding tahun lalu, naik sekitar sepuluh persen ada," katanya kepada Republika, Kamis (24/12)

Pemudik yang mengalami sedikit peningkatan kedaerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurutnya tidak ada nya lonjakan penumapang akibat para pemudik lebih memilih moda transportasi yang cepat dan mudah.

"Penyebab sepi karena banyak yang sudah memesan tiket kereta dari jauh jauh hari, lebih cepat dan mudah juga," ujarnya.

Untuk harga tiket, ia mengatakan sedikit mengalami kenaikan dari tarif biasa. Hal tersebut disebabkan karena bus yang digunakan merupakan kelas eksekutif serta melihat mekanisme pasar.

"Kalau harga tiket udah pasti naik karena kondisi bus kelas eksekutif dan sudah menjadi mekanisme pasar, jadi gak ada batasan yang bisa kita tentukan yang penting konsumen bersedia ya gak masalah ," jelasnya.

Arafat mengatakan, pihaknya memprediksi lonjakan penumpang terjadi pada hari ini, namun kenyataannya tidak ada lonjakan yang berarti.

Untuk penambahan armada pihak Terminal Pulogadung tidak menyediakannya hal tersebut dilakukan mengingat bus yang ada masih banyak yang kosong.

"Kenaikan terjadi sedikit, yang tadinya satu bus isi lima penumpang sekarang sepuluh," katanya.

Arafat berpesan kepada para pemudik agar selalu hati hati disetiap perjalanan, serta tidak mudah percaya dengan orang asing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement