REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon, Rabu (24/12), menyatakan keprihatinan atas ditangkapnya pilot Jordania oleh kelompok jihad Negara Islam (IS) setelah pesawatnya jatuh di Suriah.
Para gerilyawan dan kelompok pemantau mengatakan pesawat itu ditembak jatuh dengan rudal anti-pesawat, tetapi ini belum diverifikasi. Ban mengutuk penculikan pilot dan meminta kelompok IS untuk membebaskannya.
"Sekjen mencatat dengan keprihatinan berita jatuhnya sebuah pesawat Jordania dan pilot yang sedang ditawan," kata pernyataan PBB. "Dia mengajak para penculiknya untuk mengobati pilot sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional."
Kelompok IS merilis foto-foto pilot yang ditangkap dan menunjukkan kartu militer mengidentifikasi dia sebagai Letnan Maaz al-Kassasbeh, 26 tahun.
Jordan adalah anggota kampanye udara yang dipimpin AS terhadap pejuang Negara Islam, yang telah mengambil alih wilayah besar di Suriah dan Irak. Ban mendesak "semua pihak untuk menemukan solusi lestari untuk konflik ini.
Pesawat tersebut adalah pesawat tempur koalisi pertama yang hilang sejak serangan udara pada IS dimulai di Suriah pada September. Pesawat-pesawat tempur koalisi telah melakukan serangan reguler di sekitar Raqa, yang IS telah gunakan sebagai markas untuk dirinya dan menyatakan "kekhilafahan" setelah menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak itu.