Kamis 25 Dec 2014 18:58 WIB

Ini Penjelasan ANTV Soal King Suleiman

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Klarifikasi program acara serial 'King Suleiman' ANTV ditemui oleh Komisioner KPI Pusat.
Foto: kpi
Klarifikasi program acara serial 'King Suleiman' ANTV ditemui oleh Komisioner KPI Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak belum tayang di Indonesia hingga saat ini, timbul berbagai tanggapan miring terhadap acara King Suleiman. ANTV sebagai stasiun televisi penyiar menyatakan, ada beberapa hal yang perlu diluruskan dari persepsi masyarakat terkait program itu.

"Ini adalah cerita fiksi," jelas Coorporate Communications Manager ANTV, Nugroho Agung Prasetyo kepada ROL, Kamis (25/12). 

Nugroho menjelaskan King Suleiman merupakan tayangan drama yang terinspirasi dari sejarah yang berlatar belakang kerajaan Ottoman. Meski terinspi dari sejarah, drama ini murni kisah fiksi. 

Di bagian awal, kata dia, selalu ada keterangan yang menyatakan kalau tayangan King Suleiman merupakan fiksi. Selain itu, kisah drama tersebut lebih berfokus pada romantika dan intrik.

Nugroho pun mengimbau agar masyarakat menonton langsung melalui saluran ANTV dan tidak membuat penilaian berdasarkan drama King Suleiman yang dimuat di berbagai jejaring sosial maupun laman YouTube.

Karena drama King Suleiman yang ditayangkan di stasiun ANTV sudah melalui sensor yang ketat. Sehingga sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di Indonesia serta sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). 

Sedangkan, tayangan King Suleiman yang terdapat dalam YouTube maupun jejaring sosial cenderung vulgar karena tidak melalui sensor yang ketat seperti yang dilakukan oleh ANTV. 

"Nontonnya langsung yang di ANTV, jangan bandingkan dengan yang di YouTube," lanjut Nugroho.

Menurutnya, drama King Suleiman diterima cukup baik di banyak negara. Termasuk beberapa negara Timur Tengah. Meskipun sempat ada penolakan di negeri asal drama ini, Turki. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement