REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti perayaan Natal tahun lalu, pada hari ini pengungsi erupsi Gunung Sinabung merayakan Natal dengan meriah. Pengungsi merayakan Natal di pos pengungsian di Posko Utama Pendopo Bupati dan di gereja.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat Karo memiliki tradisi yang kuat merayakan berbagai perayaan termasuk Natalan. "Banyak bingkisan natal yang diterima pengungsi dari gereja maupun bantuan pihak luar," katanya, Kamis, (25/12).
Masyarakat Sinabung saat ini sudah terbiasa dengan erupsi Gunung Sinabung. Sejak erupsi pada September 2013 hingga saat ini aktivitas gunung Sinabung masih tinggi dengan status siaga level III.
Pada Rabu (24/12) hingga sekarang terjadi guguran 75 kali dan dua kali awan panas guguran dengan jarak terjauh 2.000 meter ke selatan dan 2.000 meter ke tenggara, guguran lava pijar dari puncak sejauh 1.500 meter ke selatan.
Jumlah pengungsi Sinabung, ujar Sutopo, sebanyak 2.443 jiwa di tujuh titik pengungsian. Logistik dan peralatan mencukupi, juga pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi terlayani dengan baik.
Saat ini, lanjutnya, pembangunan 50 unit rumah untuk relokasi di kawasan Siosar sudah selesai 99 persen. Rumput-rumput di halaman rumah juga sudah ditanam, jaringan listrik dari jalan raya menuju lokasi huntap sebagian sudah terpasang.n