Ahad 28 Dec 2014 16:53 WIB

Pemerintah Lakukan Tiga Cara Tanggulangi ISIS

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi sedang memeriksa warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Foto: Adysha Ramadani/Republika
Polisi sedang memeriksa warga negara Indonesia yang diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan upaya untuk memerangi paham radikal ISIS yang telah berkembang di Indonesia. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan, ada tiga cara yang dilakukan pemerintah untuk memerangi paham ISIS.   

"Ada beberapa tahap, pertama tentang memoderasi pemikiran Islam di Indonesia. Kedua, kontra radikalisasi dilakukan. Ketiga, teknis operasional,  betul-betul melacak bagaimana jejaring internasional itu bisa melakukan perekrutan," ujar Andi di Istana Negara, Sabtu (27/12).

Kemarin, Polda Metro Jaya telah menangkap enam WNI asal Makassar yang akan bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah. Mereka ditangkap di Bandara Soekarno Hatta saat hendak menunggu keberangkatan menuju Suriah.  

Andi memprediksi, ada ratusan WNI yang sudah direkrut oleh jaringan ISIS internasional. Menurutnya, presiden sudah menginstruksikan pada Polri dan intelijen untuk menyelidiki kelompok ISIS yang sudah berkembang di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia melakukan pendekatan keagamaan untuk melakukan deradikalisasi paham-paham liberal seperti ISIS yang belakangan banyak berkembang.

Jokowi mengaku, tiap kali bertemu dengan pimpinan negara-negara dunia, ia selalu menyampaikan bahwa Indonesia menggunakan pendekatan keagamaan dan kultural untuk mencegah terorisme. Bukan dengan pendekatan keamanan seperti yang sudah dilakukan negara lain.

"Seperti apa pendekatan keagamaan itu? Tanyakanlah pada intelektual Muslim kami, kyai-kyai kami, dan ormas Islam kami," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement